DAMPAK GLOBALISASI DI INDONESIA DALAM ASPEK KEBUDAYAAN

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Berbicara mengenai globalisasi, kata "globalisasi" sendiri diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Adapun beberapa aspek yang dipengaruhi oleh globalisasi, antara lain aspek ekonomi, aspek informasi dan teknologi, aspek Pendidikan, dan aspek kebudayaan. Berbicara mengenai aspek kebudayaan yang dimana Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita. Adapun salah satu contoh yang dimana adanya hubungan aspek kebudayaan yang dipengaruhi oleh globalisasi, yakni munculnya budaya K-Pop di kalangan masyarakat.Terlihat jelas dalam beberapa aspek seperti cara berpakaian, gaya Bahasa, perilaku setiap individu, dll. Seperti yang kita tau, banyak dari masyarakat khususnya remaja masa kini lebih mengenal budaya korea di banding kebudayaan sendiri yakni Indonesia sebagai contoh dalam tatanan berpakaina yang dimana mereka lebih senang berpakaian seperti girlband boyband korea, dari Bahasa dicampur dengan Bahasa korea, dll. Semua itu dipengaruhi oleh kecepatan informasi yang didapatkan dari globalisasi.
Adapun dampak positif dan negative dari globalisasi dalam segi kebudayaan antara lain, Dampak Positif Globalisasi terhadap Kebudayaan :
  • Kebudayaan kita bisa lebih dikenal oleh egara-negara lain di seluruh dunia.
  • Bagi orang-orang yang mentalnya kuat, globalisasi akan memperkuat rasa untuk melindungi kebudayaannya, sehingga kebudayaannya tidak hilang, malahan semakin kental.
Dampak Negatif  Globalisasi terhadap Kebudayaan :
  • Hilangnya kebudayaan asli Indonesia karena orang-orang lebih senang mengikuti budaya barat yang terkesan lebih bergengsi.
  • Kurangnya penghargaan terhadap norma—norma di masyarakat. Norma di masyarakat seperti (norma kesopanan, kesusilaan,dan lain sebagainya).
  • Menurunnya rasa cinta terhadap budaya sendiri sehingga pengetahuan terhadap budaya nasional menjadi minim.


Adapun kesimpulan yang dapat kita Tarik benang merah nya ialah, bahwa dampak globalisasi bisa positif dan bisa negatif adapun dampak negativnya adalah terjadinya infiltrasi budaya asing kedalam kehidupan masyarakat kita seperti budaya K-Pop yang telah kita bahas diatas yang dampaknya dewasa ini sangat menjamur dalam kehidupan remaja saat ini. Sehingga atas permaslahan tersebut harus remitalisasi kebudayaan lokal tentu menjadi suatu pilihan yang tepat untuk menangkal infiltrasi budaya luar ke Indonesia. Seperti menghidupkan kembali seni-seni tradisional wayang golek, jaipong, tari kecak, tari saman dll. Adapaun kita ketahui bersama dampak positif dari globaliasi adalah bahwa kebudayaan-kebudayaan lokal kita bisa turut diperkenalkan ke duia internasional. Namun perlu kita perhatikan bahwa dalam menyaring informasi perihal kebudayaan harus kita pilah-pilah supaya kebudayaan luar tidak menggesesr kebudayaan bangsa kita sendiri.

REFERENSI:

1.      http://apriliadvitas.blogspot.co.id/2015/12/dampak-globalisasi-terhadap-kebudayaan.html diakses pada tanggal 02 Mei 2017 pukul 19.30 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN UNPAS MENUJU PENGKUH AGAMANA, LUHUNG ELMUNA, JEMBAR BUDAYANA

AGAMA SEBAGAI TONGGAK UTUHNYA BHINEKA TUNGGAL IKA

ANOMALI DALAM IMPLEMENTASI MISSION HmI